Pesan Wabup Rohil di Apel Pagi, Pastikan Tidak Ada Jual Beli Jabatan dan TPP ASN Harus Dibayarkan
Rohil,
newscakrawalanusantara.com–
Wakil Bupati Rokan Hilir, Jhony Charles, menegaskan
pentingnya langkah-langkah strategis untuk memulihkan kepercayaan publik
terhadap aparatur pemerintahan, khususnya dalam konteks profesionalisme dan
kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini disampaikannya saat memimpin Apel
Pagi pada Kamis, (17/4/2025)
Dalam arahannya, Wabup menyoroti bahwa kepercayaan
masyarakat dapat terkikis apabila ASN terus bertahan dalam zona nyaman yang
diwariskan oleh sistem birokrasi feodal. Menurutnya, stagnasi kinerja yang
disebabkan oleh pola pikir birokratis harus segera ditinggalkan.
"Sudah terlalu lama ASN terjebak dalam kenyamanan semu
yang dibentuk oleh budaya birokrasi lama. Ini harus direformasi secara
menyeluruh agar produktivitas aparatur negara dapat ditingkatkan,"ujar
Jhony Charles di hadapan seluruh peserta apel.
Lebih lanjut, Wabup Jhony menyampaikan keprihatinannya
terhadap dinamika media sosial yang dalam beberapa hari terakhir dipenuhi oleh
komentar-komentar publik yang mempertanyakan keterlambatan pencairan Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) tahun 2025.
Ia mengakui bahwa persoalan tersebut dapat berdampak
langsung terhadap motivasi dan performa kerja para ASN.
"Saya berharap Kepala BPKAD segera memberikan
penjelasan secara terbuka terkait keterlambatan pencairan TPP, UP, serta gaji
ASN. Keterlambatan ini bukan hanya berdampak pada aspek kesejahteraan, tetapi
juga berpotensi menurunkan semangat kerja aparatur," kata Wabup seraya
mengingatkan jangan sampai ada transaksional dalam jabatan.
Namun demikian, Jhony Charles mengimbau agar segala bentuk
aspirasi, kritik, maupun pertanyaan disampaikan melalui jalur komunikasi yang
formal dan konstruktif. Ia menekankan bahwa dirinya senantiasa membuka ruang
dialog langsung dengan seluruh pegawai.
"Saya persilakan siapa pun untuk menyampaikan langsung
kepada saya. Ruangan kerja saya selalu terbuka. Bahkan, saya sering menjadi
yang terakhir meninggalkan kantor, kecuali sedang menjalankan tugas di
lapangan," ucapnya.
Lebih jauh, Wabup juga menggarisbawahi pentingnya
integritas dan ketulusan dalam menjalankan tugas.
Ia menolak praktik pencitraan atau formalitas semata, serta
menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memaksa kepala Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) untuk mendampingi dalam kunjungan lapangan.
"Saya tidak butuh pencitraan. Yang saya butuhkan
adalah pejabat yang memahami dengan benar peran dan tanggung jawabnya,"
tandasnya.
Di akhir sambutannya, Wakil Bupati menyerukan agar seluruh
ASN, khususnya yang berada di sektor pelayanan publik, senantiasa menunjukkan
semangat kerja yang tinggi.
Ia meyakini bahwa etos kerja ASN merupakan faktor kunci
dalam mendorong lahirnya terobosan-terobosan baru yang berdampak positif bagi
pembangunan daerah.
"Saat ini kita masih berada pada tahap penataan
internal – membenahi ‘dapur’ organisasi. Apabila fondasi ini telah kuat, maka
langkah selanjutnya adalah memikirkan secara sistematis bagaimana membangun
struktur pemerintahan yang lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan
masyarakat," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar